Saat ini PLN sedang gencarnya melakukan penekanan Lama Padam dan Jumlah Padam (SAIDI/SAIFI). Namun jika terjadi gangguan, dengan keterbatasan teknologi dan sumber daya yang ada, seringkali petugas kesulitan dalam menentukan dengan cepat dan tepat dimana titik gangguan sehingga proses pemulihan sistem menjadi lebih lama.Walaupun sebenarnya, dengan indikasi gangguan dan besarnya arus gangguan yang terbaca relay di Gardu Induk (GI) atau di Gardu Hubung (GH) kita dapat memperkirakan-dalam radius 1 kilometer (itupun kalau operator GI/GH membaca, memahami dan menginformasikan hal tersebut ke petugas jaringan), namun tetap saja titik gangguan tersebut tidak dapat diketahui dengan tepat dan cepat. Sehingganya sangat diharapkan peran serta masyarakat, mengapa demikian?
Pada umumnya jaringan Tegangan Menengah tersebut rentangannya berada disekitar pemukiman ataupun tempat beraktifitas masyarakat seperti di pinggir jalan, dsb. Sehingga setiap gejala atau tanda-tanda gangguan akan mudah terlihat oleh masayarakat. Tanda gangguan yang bisa terlihat tersebut seperti ditimpa pohon tumbang, percikan api, bunyi letupan atau dengungan, dan lain sebagainya. Jika ada tanda-tanda gangguan tersebut diketahui oleh masyarakat dan melaporkannya ke PLN, maka tentunya proses pemulihan akan berlangsung dengan cepat, namun jika tidak, proses pemulihan bisa memakan waktu yang cukup lama dan bahkan bisa dalam hitungan jam dan hari.
Ada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa teknologi PLN sudah sangat canggih dan akan segera tahu kalau ada kelainan/kerusakan/gangguan di instalasinya, sehingga jika terjadi gangguan walaupun didepan matanya sendiri akan tetap diam tanpa melapor dan bersikap menunggu sampai petugas datang memperbaiki. Dan ada pula sebagian yang menganggap PLN tidak tahu apa-apa (mungkin anggapan ini yang mendekati kebenaran dan diperlukan) dan bersikap pro aktif dengan cepat-cepat melapor ke kantor PLN.
Pernah kajadian, salah satu feeder di PLN Sitiung mangalami gangguan permanent dengan indikasi GFR, setelah dianalisa dan di lokalisir, titik gangguan diperkirakan berada disekitar daerah Pulau Punjung dan Sungai Dareh, namun setelah jaringan diperiksa secara visual, tidak terlihat ada gejala ganguan, akhirnya setelah ±5 jam mencari gangguan, ada saja masyarakat yang rumahnya cukup jauh dari lokasi namun bisa melihat dengan jelas lokasi tersebut (karena rumahnya berada di ketinggian) melaporkan kalau di sana dia melihat percikan bunga api sebelum gangguan terjadi. Petugas kontan saja menuju ke lokasi, setelah diperiksa dg seksama, ternyata ada satu keping suspension isolator yang bocor. Ketika di tanya kepada warga sekitar, rupanya mereka juga tahu dan melihat percikan api tsb, namun mereka menyangka PLN pasti sudah tahu, dan mereka menunggu saja petugas datang. Tu kan...?
Makanya, tugas kita sebagai insan PLN untuk bagaimana setiap berinteraksi dengan masyarakat, selalu mengingatkan bahwa PLN dengan segala keterbatasnnya belum bisa mengetahui dengan cepat dan tepat lokasi gangguan dan sangat butuh partisipasi masyarakat dalam memberikan informasi.
Ruang Distribusi PLN Sitiung
23 April 2012 22:30 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar